JERUSALEM (ANTARA) – Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui percakapan telepon bahwa dia menentang penembakan sepihak Israel terhadap Lebanon.
Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengakhiri atau menyelesaikan upaya lain secara sepihak “tidak akan mengubah situasi keamanan di Lebanon.”
Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan pada 24 Oktober bahwa Macron akan mengadakan konferensi internasional mengenai konflik di Lebanon pada 24 Oktober di Paris.
Kontribusi mitra Lebanon akan menyatukan negara-negara, PBB, Uni Eropa, komunitas internasional dan regional, serta masyarakat sipil untuk menggalang dukungan dan bantuan bagi Lebanon.
Menurut laporan di surat kabar Prancis Le Parisien pada hari Selasa, Macron mengatakan pada rapat kabinet bahwa “Netanyahu tidak boleh lupa bahwa Israel didirikan (pada tahun 1948) berdasarkan keputusan PBB, jadi dia tidak bisa mengabaikan kesimpulan PBB.”
Pernyataan Macron muncul di tengah ketegangan di Lebanon selatan, di mana pasukan Israel menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pada bulan Oktober, Macron menyerukan diakhirinya penggunaan senjata Israel di Jalur Gaza. Dia mengatakan Perancis “tidak terlibat” dalam pembuatan senjata angkatan laut tersebut.
Netanyahu, yang mengkritik kata-kata Macron, mengatakan: “Israel akan menang dengan atau tanpa Anda.”
Namun, beberapa jam setelah komentar Macron, diketahui bahwa Prancis akan siap menyediakan peralatan yang dibutuhkan Israel untuk “mempertahankan diri.”
Setelah percakapan telepon antara Macron dan Netanyahu pada 10 Oktober, Istana Élysée di Prancis mengatakan Macron telah menegaskan kembali “komitmen kuatnya terhadap keamanan Israel.”
Mereka juga mengatakan angkatan bersenjata Prancis siap mempertahankan diri dari serangan terbaru Iran.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply