Jakarta (ANTARA) – Museum Nasional Indonesia (MNI) melakukan pemugaran sejumlah benda cagar budaya masa Singhasari (Singosari), patung Brahma berlengan empat, patung Ganesha yang berdiri, dan patung Nandi yang sedang tersenyum. “Foto Singosari semua yang terbaik, karena saya baru tahu, itu diambil Belanda. Sekarang sembilan di antaranya bisa dikembalikan. Nandi tersenyum, keren, dan sempurna lagi,” kata Direktur Heritage Indonesia itu. Kapten Mahendra Agency (IHA) pada konferensi pers di Jakarta, Jumat. Nandi adalah kendaraan Dewa Siwa dan penjaga tempat tinggal Siwa. Nandi dalam bahasa Sansekerta berarti kebahagiaan atau kepuasan.
Patung Nandi yang dihadirkan kali ini lebih lengkap dibandingkan yang dipamerkan di basement Gedung B Museum Nasional Indonesia, misalnya ada dua tanduk, namun satu tanduk di basement rusak. Baca Juga: Museum Nasional akan menampilkan cerita baru di tiga gedung mulai 15 Oktober Tak hanya Nandi, MNI juga menghadirkan patung Brahma berlengan empat yang seringkali bergambar Siwa. Brahma, yaitu dewa berkepala empat. Menurut Thomas Stamford Raffles dalam History of Java (1817), Brahma adalah patung dengan kepala yang diukir indah. Tiga kepala menonjol, dengan angsa dan teratai di bawah, kedua tangan memegang teratai dalam meditasi. “Semua ada ceritanya. Lalu ada patung Brahma berlengan empat. Biasanya yang berlengan empat itu Siwa, tapi tetap Brahma,” kata Mahendra.
Ada juga patung Ganesha di pameran yang sama. Gambar yang ditemukan di Desa Simojayan, dekat Semeru ini memiliki keunikan tersendiri, seperti bertubuh anak berkepala gajah. Baca Juga: Pameran Ungkap Wajah Baru Museum Nasional Pameran Repatriasi ini merupakan bagian dari pameran ‘MNI Bertaubat’, selain pameran pasca kebakaran dan pameran Wajah Baru MNI yang hampir dibuka secara resmi. 15 Oktober 2024 sampai dengan 31 Desember 2024 untuk masyarakat umum.
Mahendra mengatakan, patung Brahma dan Nandi merupakan bagian dari 288 benda budaya asal Indonesia yang akan dikembalikan dari Belanda pada tahun 2023.
Ni Luh Putu Chandra Devi, pejabat Museum Nasional Indonesia, mengatakan restorasi warisan budaya ini dan menampilkannya dalam pameran restorasi akan memungkinkan masyarakat mempelajari sejarah dan nilai-nilai Mongolia. warisan budaya.
Leave a Reply