JAKARTA (ANTARA) – Aktris multitalenta Prilly Latuconsina mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masalah kesehatan mental, “Kumenanggis baik-baik saja?” Dengan dirilisnya film tersebut, terungkap semakin besarnya kesadaran akan masalah kesehatan mental dan pentingnya melindungi kesehatan mental untuk masa depan yang lebih baik.
“Kita harus selalu menjaga kesehatan mental, itu bukan hal yang risih untuk dibicarakan,” kata Prilly dalam konferensi pers di Square XXI, Jakarta Pusat, Indonesia. , Kamis.
“Kalaupun kita berani membahasnya, kita akan berakhir dengan lokakarya dan acara yang mungkin tidak menjangkau semua kalangan,” lanjutnya.
Karena itu, Pirelli mencoba mengungkapkan keprihatinannya terhadap masalah kesehatan mental melalui film barunya ‘I Can Only Win Once’.
Menurutnya, kesehatan jiwa perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas agar isu tersebut tidak lagi tabu dan diperdebatkan.
“Saya selalu menganggap film adalah media yang ampuh bagi kita untuk menggambarkan apa yang terjadi di masyarakat, tapi mungkin kita tidak berani mengungkapkan atau mendiskusikannya,” kata pria berusia 27 tahun itu.
Oleh karena itu, ia ingin mengangkat isu kesehatan mental karena dirinya sebagai produser dan pribadi ingin isu kesehatan mental menjadi isu besar di masyarakat.
Prilly dan tim produksi tidak hanya memproduksi film tentang kesehatan mental, tetapi juga berkolaborasi dengan beberapa agensi dan komunitas dalam produksi Can I Menage Just Once?
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa solusi permasalahan yang ditampilkan dalam video ini sesuai dengan peraturan terkait di Indonesia.
Tanggung jawab kami terhadap film ini juga untuk mendukung Komnas HAM, Komnas Hamm, dan Bar Association yang menangani kasus-kasus kekerasan berbasis gender, kata Pirelli.
“Jadi, kami wawancarai mereka, dan sebenarnya kami belajar dari kasus-kasus yang mereka tangani,” lanjutnya.
Hari ini atau di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, Pirili berharap film “Kumenanggis Satu Kali” dapat memberikan wawasan baru kepada masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mental.
Saat masyarakat memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, kami berharap film ini dapat menjadi katalis diskusi di kalangan penonton setelah menontonnya, katanya.
“Saya rasa kita juga membutuhkan generasi muda yang sehat secara mental untuk membangun masa depan yang cerah,” kata Pirelli.
Ia mengakhiri pembicaraan dengan mengatakan, “Nah, jika generasi muda tidak menjaga kesehatan mentalnya, bagaimana kita bisa menciptakan masa depan yang cerah?
Leave a Reply